Gagal Juarai Liga Europa, Man United Sudah 4 tahun Tidak Meraih Gelar

slot kingkong, kingkong slot, tembak ikan kingkong, live casino kingkong

Sundulgol – Jakarta, Villarreal memperpanjang penderitaan Manchester United. Kurun waktu 4 tahun terakhir, tim berjulukan Setan Merah itu harus menahan hausnya meraih gelar juara.

Manchester United sebenarnya berpeluang untuk mengakhiri kemarau trofinya di Liga Europa 2020/2021. Apa daya, realitanya tidak sesuai ekspektasi. Setan Merah mendapatkan hambatan dari Villarreal.

Manchester United gagal menjuarai Liga Europa setelah kalah secara menyakitkan dari Villarreal di Stadion Miejski, Gdansk, Polandia, Kamis (27/5/2021) dini hari WIB.

Kedua tim bermain imbang 1-1 dalam waktu normal plus perpanjangan waktu. Namun, Manchester United harus mengakui keunggulan Villarreal 10-11 pada babak adu tendangan penalti.

Manchester United terpaksa harus menerima kenyataan kembali tanpa gelar untuk empat musim berturut-turut.

Pada musim ini, pencapaian tertinggi Setan Merah adalah di Premier League dan Liga Europa. Manchester United mengakhiri dua kejuaraan itu sebagai runner-up.

Terakhir pada 2017

Momen terakhir kali Manchester United berdiri pada podium tertinggi suatu kejuaraan terjadi pada 2017 ketika Setan Merah meraih double winner.

Empat tahun lalu, sebelum puasa gelar dimulai, Manchester United berhasil menjadi juara Liga Europa dan Carabao Cup 2016/2017. Kala itu, Setan Merah masih dilatih oleh Jose Mourinho.

Praktis selama ditangani oleh Ole Gunnar Solksjaer sejak 2018, Manchester United minim prestasi dengan bukti nihilnya pertambahan koleksi gelar di lemari trofi Setan Merah.

Pengakuan Solskjaer

Sebuah pengakuan jujur dilontarkan Ole Gunnar Solskjaer. Sang manajer Manchester United itu mengakui ia sempat mempertimbangkan mengganti David De Gea dengan Dean Henderson sebelum babak adu penalti.

Dini hari tadi Manchester United berhadapan dengan Villarreal di final Liga Europa musim 2020-2021. Laga ini dilanjutkan hingga babak adu penalti setelah skor sama kuat 1-1 hingga babak perpanjangan waktu.

Manchester United akhirnya tumbang di babak adu penalti dengan skor 11-10. Di babak adu penalti ini, De Gea kerap salah membaca arah penalti Villarreal.

Banyak pihak mempertanyakan mengapa Solskjaer tetap mempertahankan De Gea di babak adu penalti. Mengingat kiper asal Spanyol itu punya catatan yang buruk dalam adu penalti.

Solskjaer mengakui bahwa ia sempat mempertimbangkan untuk mengganti De Gea dengan Henderson. Namun ia akhirnya membatalkan rencana itu karena ia percaya De Gea bisa menjadi pahlawan Manchester United di babak adu penalti.

4 tahun

“Saya sudah memperkirakan setiap skenario yang bisa terjadi, dan saya sempat mempertimbangkan langkah itu (memasukkan Henderson), namun pada akhirnya kami percaya dengan David.”

“Kami sudah mempersiapkan diri, namun di babak adu penalti apapun bisa terjadi. Jadi saya tetap mempertahankan kiper yang sudah bermain di sepanjang laga.”

#slot kingkong #tembak ikan kingkong 

Sundulgol