Sundulgol – Jakarta, Tak banyak pemain yang memiliki pengaruh besar yang diberikan Bruno Fernandes terhadap tim Setam Merah. Man United terpaut enam poin dari peringkat keempat Liga Inggris ketika Fernandes datang ke Old Trafford tahun lalu. Kini, MU mengoleksi poin yang sama dengan Liverpool yang mengusai puncak klasemen.

Manchester United bahkan mulai disebut-sebut sebagai calon juara Liga Inggris musim ini.

Red Devils mengubah rata-rata 1,4 poin per pertandingan menjadi 2,2 di Liga Inggris sejak pertengahan musim lalu. Transformasi itu hampir seluruhnya terjadi berkat Bruno Fernandes.

Dalam 47 pertandingan untuk Manchester United, ia mencetak 27 gol dan menyumbangkan 17 assist. Musim ini, ia terlibat langsung dalam 53 persen gol MU di semua kompetisi.

Statistik menakjubkan itu mendorong beberapa orang mulai membandingkan Fernandes dengan legenda MU, Eric Cantona, yang diboyong dari Leeds United pada 1992 dan diikuti dengan hadirnya gelar liga pertama dalam 26 tahun.

“Dia datang dan menyatukan kami semua,” kata mantan rekan setim Cantona, Paul Ince, memberikan pujian kepada Fernandes pada Monday Night Football pekan ini.

“Dia adalah bagian yang hilang dalam teka-teki tim. Dan dia membuat semua orang meningkatkan permainan mereka,” imbuh Ince.

Komentar itu bisa terasa sangat cocok untuk Fernandes. Tetapi kekalahan Manchester United dari Manchester City pada semifinal Piala Carabao, Kamis (7/1/2021), memberi gambaran lain. Pada pertandingan itu, Fernandes tampak letih dan tampil buruk.

Fakta itu seolah menyalakan alarm peringatan bagi MU. Pengaruh besar Bruno Fernandes sejak kedatangannya ke Old Trafford dari Sporting Lisbon pada Januari 2020 bisa menjadi dilema tersendiri bagi MU.

Kelelahan

Sejak kedatangannya di Old Trafford pada akhir Januari tahun lalu, Fernandes tampil dalam 43 dari kemungkinan 49 pertandingan. Ia hanya melewatkan enam pertandingan.

Fernandes mencatat total menit bermain 3.764. Catatan menit bermainnya hanya kalah dari bek MU, Harry Maguire.

Peran Maguire tak terlalu menuntut kekuatan fisik dibandingkan Fernandes. Pemain Portugal itu harus mengeluarkan energi dan intensitas tinggi untuk menjadi pemain posisi nomor 10. Selain itu, dia juga dituntut mencetak gol dan berkreasi.

Berdasarkan pelacakan data, daya jelajah Fernandes paling jauh dibanding pemain Manchester United lainnya pada musim ini.

Dia total menjelajah lapangan sejauh 167 kilometer, lebih dari 17 km ketimbang rekan-rekan setimnya. Di seluruh Premier League, hanya 20 orang yang daya jelajahnya mengungguli Fernandes.

Penampilannya baru-baru ini di Premier League hanya menunjukkan sedikit bukti kelelahan. Faktanya dia mampu menyumbangkan empat gol dan tiga assist dalam empat laga terakhirnya saja.

Istirahat

Jika Tim Setan Merah manginginkan penampilan menariknya masih berlanjut, maka harus mempertimbangkan dengan baik waktu isrirahat sang bintang. Tidak dapat di pungkiri, kalau dalam musim yang padat ini, kebutuhan istirahat sangat penting.

Beberapa waktu lalu, Legenda Gary Navile juga memberikan pandangannya terhadap Man United dan Fernandes

“Dengan keberadaan dirinya di tim, mereka merasa tak terkalahkan. Tanpa dia, mereka jauh dari bagus,” kata Neville.

“Jadi satu masalah yang dihadapi Ole adalah tak dapat merotasi Fernandes. Dia mungkin bisa melakukannya di Piala FA pada akhir pekan ini. Tetapi, pada pertandingan yang penting, Fernandes harus bermain karena imbas dari kehilangan sosoknya terlalu besar bagi tim.”

pengaruh besar

Bukti dari besarnya pengaruh Fernandes adalah duel Manchester United kontra West Ham di London Stadium pada awal Desember 2020. Saat itu Fernandes diparkir di bangku cadangan. Hasilnya, MU tampil buruk, bahkan Neville menyebutnya sebagai bencana.

Ketika Bruno Fernandes masuk, ia bisa mengubah permainan. Setelah tertinggal 0-1, MU akhirnya berhasil menang 3-1. Ia terlibat dalam terciptanya tiga gol tersebut, meskipun baru masuk pada awal babak kedua.

Solskjaer pantas waswas, karena melawan tim Premier League, MU tak berfungsi maksimal tanpa Fernandes.

“Seharusnya tidak seperti itu. Mereka hanya tidak mampu mengatasi jika kehilangan Fernandes,” tegas Neville.